Minggu, 15 April 2018

PENDEKATAN AWAL TERHADAP TEORI : PERS SEBAGAI ‘PILAR KEEMPAT’

Media pertama adalah media cetak,dan kebebasan yang paling signifikan adalah yang didapatkan dan sampai sekarang masih diklaim oleh dan untuk media cetak.Dengan alasan ini,istilah ‘teori pers’ sering kali digunakan untuk hubungannya dengan berita dan jurnalisme secara umum.Teori yang paling dianggap mengenai pers adalah teori kebebasan pers,Teori lain adalah kualifikasi atau rancangan terbatas bagi tujuan kebaikan bersama.

 Dalam hal ini,kita dapat mengatakan bahwa teori ‘orisinal’ pers berkaitan dengan peran jurnalisme dalam proses politik.Pasal 7 dari Konstitusi Belanda 1848 menyatakan : ‘Tidak ada seorangpun yang perlu izin untuk mempublikasikan pemikiran atau perasaan melalui pers cetak,terlepas dari tanggung jawab semua orang di dalam hukum.


Pada awal abad ke-20,ancaman terhadap kebebasan dari monopoli media yang semakin meningkat tidak juga hilang meskipun adanya ekspansi konten dan saluran media.Janji kebebasan dari internet belum juga dipenuhi,dan rentan di hadapan penjajahan media besar dari sebagian besar situs yang sukses dan bukti yang jelas bahwa pemerintah tidak toleran terhadap kebebasan-kebebasan yang baru.

KOMISI KEBEBASAN PERS TAHUN 1947 DAN TEORI TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Sebagai respon atau kritik yang meluas terhadap persurat kabar Amerika,terutama karena sifatnya sensasional,komersial,ketidak seimbangan politik dan kecenderungan monopoli.Komisi swasta untuk menyeidiki ini dibentuk pada tahun 1942 dan dilaporkan pada tahun 1947.Pendirinya adalah penerbit Henry Luce dan dikelola dibawah kepemimpinan Robert Hutchins.Tujuan dari komisi ini adalah untuk meneliti wilayah dan keadaan di mana pers Amerika serikat sukses atau gagal untuk mengetahui apakah kebebasan berekspresi dibatasi atau tidak. 

Komisi tersebut membentuk tonggak penting bagi masa kini untuk beberapa alasan.yaitu:
1.      Melihat kegagalan media untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kemungkinan untuk melakukan reformasi.
2.      Merupakan peristiwa pertama sejak kebebasan pers yang dicapai ketika kebutuhan intervensi pemerintah untuk membenarkan kesalahan pers dipertimbangkan,dan ini berada pada pusat kapitalisme.
3.      Bertindak sebagai contoh yang berpengaruh untuk negara-negara lain,terutama didalam periode reformasi dan rekonstruksi setelah perang dunia II.
4.      Penemuan penelitian berkontribusi pada substansi atas pembentukan teori selanjutnya kepada praktik akuntabilitas.
Penemuan dari komisi tersebut penting bagi pers untuk kegagalannya yang berulang dan untuk terbatasnya akses yang diberikan epada siara di luar lingkaran minoritas yang berkuasa dan memiliki keistimewaan.Laporan tersebut memunculkan gagasan tanggung jawab sosial dan memberikan standar jurnalistik yang harus dipelihara oleh pers.Pers yang bertanggungjawab harus memberikan laporan yang utuh,jujur,menyeluruh dan cerdas atas peristiwa sehari-hari dalam konteks yang bermakna.Pers harus bertindak sebagai forum pertukaran komentar dan kritik dan menjadi pembawa pendapat publik.Pers harus memberikan gambaran yang reprensentatif atas kelompk yang membentuk masyarakat dan juga menjelaskan tujuan dan nilai dari masyarakat.

Tanggung jawab sosial harus dilakukan dengan kontrol diri,bukan dengan campur tangan pemerintah.Penafsir Siebert dan kawan-kawan menulis ‘ teori tanggung jawab sosial berpendapat bahwa pemerintah mestinya tidak hanya mengizinkan kebebasan,tetapi juga harus secara aktif mempromosikannya’Teori tanggung jawab sosial melibatkan pandangan tentang kepemilikan media sebagai kepercayaan atau pengawasan publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar