Minggu, 13 Mei 2018

Damai Dengan Perbedaan



Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan sepenuhnya percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa,sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah hak azasi manusia yang paling pokok.
Indonesia terdiri atas beragam agama, etnis, dan budaya. Dari masa lalu hingga sekarang demikianlah kondisi Indonesia. Indonesia itu bukan hanya terdiri atas satu jenis etnis, agama, atau budaya jadi tidak bisa dipaksakan Indonesia harus menjadi satu. Kondisi keberagaman yang ada mendasari semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi satu yaitu Indonesia. Indonesia akan kuat apabila bersatu namun sepertinya hampir setiap hari masih terjadi pergesekan-pergesekan akibat perbedaan-perbedaan yang ada terutama perbedaan agama.
Masih lekat di ingatan kejadian-kejadian yang berlangsung saat ini.Yaitu pengeboman Gereja di Surabaya,kejadian itu mengakibatkan beberapa orang yang berada di gereja dan sekitar gereja terluka dan bahkan ada yang meninggal.
 Isu-isu perbedaan agama dijadikan faktor dalam terciptanya suatu konflik.Alih-alih mendiskusikan perbedaan ajaran agama untuk mencapai pemahaman atas kebenaran sebuah agama yang berasal dari Tuhan yang benar, perbedaan antar umat beragama seringkali dijadikan senjata untuk saling menyakiti satu sama lain. Kelompok agama tertentu dapat menyakiti kelompok agama yang lain, baik secara verbal maupun nonverbal, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, secara individu maupun berkelompok.
Menariknya, kelompok ataupun perseorangan yang melakukan bentuk kekerasan atau huru-hara terhadap kelompok agama yang berbeda, merasa aktivitasnya tersebut dilakukan semata-mata dengan dalih membela agama yang dianutnya. Tidak heran mungkin jika banyak gerakan-gerakan masif yang bermunculan atas isu gesekan mengenai perbedaan agama
Sesuatu yang berbeda dengan apa yang diyakini oleh kebanyakan orang, bukanlah penentu atas benar atau salahnya suatu hal. Perbedaan tidak seharusnya mendorong manusia untuk main hakim sendiri menentukan siapa yang benar atau siapa yang salah. Perbedaan tidak bisa dijadikan alasan untuk munculnya tindak kekerasan terhadap kaum minoritas ataupun mayoritas.
Sedikit sekali yang mau dengan tenang mendengarkan ulasan tentang agama yang dianut orang lain. Kita sebagai warga negara Iindonesia yang tinggal diantara banyaknya perbedaan tentu harus dapat mengetahui bagaimana cara untuk menyikapi perbedaan tersebut terutaa perbedaan agama. Kita harus menghormati setiap orang yang keyakinannya berbeda dengan kita,bersikap toleransi antar umat beragama ,menghargai perbedaan cara beribadah setiap agama ,jangan membeda-bedakan orang yang menganut agama bukan seperti agama yang kita anut,hidup saling berdampingan dan saling tolong menolong .
Dari sisi jurnalis kita dapat membantu meredakan konflik-konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan.Misalnya,isi pemberitaan tak lagi mengulas seputar jumlah korban dari tiap-tiap pihak yang justru dapat memancing amarah untuk balas dendam. Namun, lebih fokus pada tragedi kemanusiaan bahwa semua pihak menderita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar