Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan sepenuhnya
percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa,sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
hak azasi manusia yang paling pokok.
Indonesia terdiri atas beragam agama, etnis, dan budaya. Dari
masa lalu hingga sekarang demikianlah kondisi Indonesia. Indonesia itu bukan
hanya terdiri atas satu jenis etnis, agama, atau budaya jadi tidak bisa
dipaksakan Indonesia harus menjadi satu. Kondisi keberagaman yang ada mendasari
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi satu yaitu Indonesia.
Indonesia akan kuat apabila bersatu namun sepertinya hampir setiap hari masih
terjadi pergesekan-pergesekan akibat perbedaan-perbedaan yang ada terutama
perbedaan agama.
Masih lekat di ingatan kejadian-kejadian yang berlangsung
saat ini.Yaitu pengeboman Gereja di Surabaya,kejadian itu mengakibatkan
beberapa orang yang berada di gereja dan sekitar gereja terluka dan bahkan ada
yang meninggal.
Isu-isu perbedaan agama
dijadikan faktor dalam terciptanya suatu konflik.Alih-alih mendiskusikan perbedaan ajaran agama
untuk mencapai pemahaman atas kebenaran sebuah agama yang berasal dari Tuhan
yang benar, perbedaan antar
umat beragama seringkali dijadikan senjata untuk saling menyakiti satu sama
lain. Kelompok agama tertentu dapat menyakiti kelompok agama yang lain, baik
secara verbal maupun nonverbal, secara sembunyi-sembunyi maupun
terang-terangan, secara individu maupun berkelompok.
Menariknya, kelompok ataupun perseorangan yang melakukan
bentuk kekerasan atau huru-hara terhadap kelompok agama yang berbeda, merasa
aktivitasnya tersebut dilakukan semata-mata dengan dalih membela agama yang
dianutnya. Tidak heran mungkin jika banyak gerakan-gerakan masif yang
bermunculan atas isu gesekan mengenai perbedaan agama
Sesuatu yang berbeda dengan apa yang diyakini oleh kebanyakan
orang, bukanlah penentu atas benar atau salahnya suatu hal. Perbedaan tidak
seharusnya mendorong manusia untuk main hakim sendiri menentukan siapa yang
benar atau siapa yang salah. Perbedaan tidak bisa dijadikan alasan untuk
munculnya tindak kekerasan terhadap kaum minoritas ataupun mayoritas.
Sedikit
sekali yang mau dengan tenang mendengarkan ulasan tentang agama yang dianut
orang lain. Kita sebagai warga negara Iindonesia
yang tinggal diantara banyaknya perbedaan tentu harus dapat mengetahui
bagaimana cara untuk menyikapi perbedaan tersebut terutaa perbedaan agama.
Kita harus menghormati setiap orang yang keyakinannya berbeda dengan kita,bersikap
toleransi antar umat beragama ,menghargai perbedaan cara beribadah setiap
agama ,jangan membeda-bedakan orang yang menganut agama bukan seperti agama
yang kita anut,hidup saling berdampingan dan saling tolong menolong .
Dari sisi
jurnalis kita dapat membantu meredakan konflik-konflik yang terjadi akibat
adanya perbedaan.Misalnya,isi pemberitaan tak lagi
mengulas seputar jumlah korban dari tiap-tiap pihak yang justru dapat memancing
amarah untuk balas dendam. Namun, lebih fokus pada tragedi kemanusiaan bahwa
semua pihak menderita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar