Dalam penelitian ini,
kami memeriksa praktik berbohong dalam pesan instan, memberikan perhatian
khusus pada jenis penipuan tertentu, kepala pelayan. Seperti dicatat,
penelitian sebelumnya berdasarkan hasil kelompok fokus menunjukkan bahwa
peserta percaya bahwa tipu daya relatif umum terjadi pada pesan instan.
Dalam sebuah studi berbasis buku harian, di mana para peserta diminta untuk
menunjukkan apakah sebuah percakapan mengandung kebohongan atau tidak, IM
mengandung lebih sedikit kebohongan daripada telepon tapi lebih banyak
kebohongan daripada email. Angka bohong di IM kira-kira sama dengan yang
diamati untuk percakapan tatap muka. Sekitar seperlima percakapan pesan
instan melibatkan sebuah kebohongan.
Kami mengembangkan
perangkat lunak yang memungkinkan kami memeriksa praktik penipuan di tingkat
pesan, memungkinkan analisis yang lebih baik. Peserta menggunakan perangkat
lunak kami untuk menilai setiap pesan instan mereka pada saat mengirim adanya
penipuan. Secara khusus, mereka diminta untuk menilai apakah pesan tersebut
menipu atau tidak, dan jika memang demikian, untuk menilai besarnya penipuan
dalam skala dari 1 (sedikit menipu) sampai 5 (sangat menipu).
Seberapa sering penipuan terjadi di IM dan berapa besarnya tipuan itu?
Kami sangat tertarik
dengan bentuk penipuan instant messaging tertentu, kepala pelayan. Kami
mengkodekan dan menganalisis semua kebohongan yang teridentifikasi dalam pesan
instan untuk menentukan apakah mereka adalah kepala pelayan, dan jika demikian,
apakah kepala pelayan dirancang untuk mengelola masuk atau keluar dari
percakapan saat ini, atau untuk mengelola interaksi sosial lainnya (mis. ,
pertemuan di masa depan). Dengan menghubungkan data ini dengan karakteristik
peserta, kami juga dapat memeriksa apakah pengalaman usia, jenis kelamin, atau
pengalaman IM berperan dalam operasi penghentian kepala pelayan. Pertanyaan
penelitian kedua kami adalah
Bagaimana cara memilih
butler dalam pesan instan? Seberapa sering mereka mengamati, dan bagaimana
mereka bisa mengatur masuk dan keluar dari interaksi sosial, atau mengatur
interaksi sosial lainnya? Orang macam apa yang paling banyak digunakan kepala
pelayan?
Akhirnya, kami tertarik
untuk menentukan apakah tujuan butler dapat digunakan sebagai sumber wawasan
untuk memperbaiki disain sistem kesadaran interpersonal. Penipuan bisa menjadi
indikator penting dalam sistem kesadaran / komunikasi yang dapat memberikan
pelajaran berharga untuk disain. Memahami bagaimana dan mengapa orang
menggunakan tipuan dalam mengelola komunikasi mereka dapat membantu kita
memahami kekurangan dalam teknologi kesadaran yang ada dan memperbaikinya.
Selain itu, ini juga dapat membantu kita untuk mengidentifikasi kondisi di mana
penipuan paling mungkin terjadi, dan pengetahuan ini juga dapat digunakan untuk
memperbaiki alat kesadaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar