Rabu, 30 Mei 2018

Topo Adi Saputro ( Pemain Basket Tim Nasional Indonesia )


Topo Adi Saputro lahir pada tanggal 25 Juni 1999 di Boyolali.Sejak Sekolah Dasar, Topo sudah mengalami masa sulit. Ayahnya meninggal ketika dia masih duduk di kelas 2 SD. Setahun kemudian, giliran ibunya yang wafat. Situasi ini membuat Topo harus tinggal di sebuah panti asuhan, kawasan Boyolali. Selama 6 tahun, Topo tinggal di panti dan sekolah seperti anak kebanyakan.

Basket belum menjadi kegemarannya saat itu,sia sering di ajak oleh temannya bermain basketmhanya sekedar bermain-main saja,baru pada tahun 2012 Topo berkecimpung di dunia basket dan menjadi kegemarannya.Kehilangan kedua orangtuanya tidak membuat Topo untuk tetap melanjutkan kegemarannya.

Ketika ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMA,Topo mendapat tawaran beasiswa dari SMA Kristen Terang Bangsa Semarang.Ketika SMA Topo juga ikut membela tim basket dari sekolahnya, permainannya cepat, tak kenal lelah, dan sangat bertenaga. Itulah gambaran dari Topo.Pada saat SMA karir basket Topo mulai meroket,berkat ketekunannya dalam dunia basket Topo terpilih sebagai atlet basket untuk mewakili Jawa Tengah di kejuaraan-kejuaraan besar seperti Kejurnas dan POPNAS.Hingga pada akhirnya di tahun 2016 Topo terpilih menjadi atlet basket untuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan FIBA ASIA KU-16.

Tak mudah bagi Topo untuk masuk ke timnas U-16 basket. Berbagai rintangan harus dilaluinya demi bisa mengenakan atribut merah putih.Seperti persaingan yang sangat ketat antar sesama pemain basket di Indonesia.

Sekarang Topo melanjutkan pendidikannya di Universitas Diponegoro Semarang,dengan mendapatkankan beasiswa non akademik dari Universitas Diponegoro.Sekarang Topo juga ikut membela Tim dari Universitas Diponegoro.Topo Menjadi pemain inti dalam tim basket UNDIP.Selama satu tahun berkuliah di UNDIP,Topo sudah banyak membantu tim basket UNDIP untuk memenangkan kejuaraan-ejuaraan basket baik tingkat kota dan provinsi.

Ada dua orang sosok yang sangat berjasa di dalam hidupnya yang membuat dirinya menjadi sekarang,yaitu Koh David dan Franz.Mereka adalah orang yang melatih Topo dari awal pertama mulai belajar basket,mereka yang selalu menyemangati Topo untuk selalu mengejar mimpinya.Mereka tidak Cuma memberi materi latihan di dalam lapang tetapi mereka juga memberi Topo motivasi saat di luar lapangan.

Bagi Topo tidak ada hari tanpa basket,sepulang kuliah ia selalu bermain basket,melatih dan mengasah skill agar lebih mantap.Basket sudah menjadi darah daging baginya.Topo mengatakan dari basket dia bisa mendapatkan banyak teman yang berbeda-beda asalnya.Basket sudah seperti keluarga baginya,basket banyak mengajarinya tentang kehidupan.Dengan basket Topo juga bisa memilii pemasukan untuk kebutuhannya.

Ketika ditanya tentang harapannya dalam berkarir basket Topo menjawab,ia ingin masuk kedalam club pro di Indonesia yaitu IBL dan jika diberi kesempatan ia ingin masuk dan ikut membela tim basket nasional senior Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar