MAGELANG - Masyarakat Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mulai mengaktifkan kegiatan ronda malam sebagai bagian kesiapsiagaan menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi.
"Setiap desa sudah mengaktifkan ronda malam, dilakukan oleh warga, relawan dan organisai pengurangan risiko bencana (OPRP). Tujuan agar masyarakat lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Kepala Desa Krinjing, Ismail, Jumat (25/5/2018).
Seperti diketahui, sekitar sepekan ini Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas ditandai dengan beberapa letusan freatik.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaa Geologi (BPPTKG) pun telah menaikkan status dari normal menjadi waspada sejak Senin (21/5/2018) lalu.
Desa ini terletak sekitar 6-7 kilometer dari puncak Gunung Merapi dan masuk kawasan Rawan Bencana (KRB) III, sehingga dinilai paling rawan terdampak jika erupsi sewaktu-waktu terjadi. Desa Krinjing terdiri dari 10 dusun dengan jumlah penduduk mencapai 2.198 jiwa.
"Pada letusan pertama pada Jumat, 11 Mei 2018 lalu, kami sempat cemas, tapi selanjutnya kami sudah lebih tenang tapi tetap waspada," katanya.
Pihaknya telah melakukan koordinasi, baik di tingkat kabupaten maupun desa untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi terkait aktivitas Gunung Merapi.
Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan perangkat Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, sebagai desa penyangga atau tempat pengungsian warga Desa Krinjing.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar