JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Serah Terima Hasil Ujian Nasional ( UN) jenjang SMA/MA/SMK kepada semua Dinas Pendidikan Provinsi pada hari Senin tanggal 30 April 2018 di Ruang Sidang Graha I, Jakarta.
Dalam acara 'Penjelasan Hasil UN Jenjang SMA dan SMK Tahun Pelajaran 2017/2018' yang diadakan Kemendikbud hari ini (8/5/2018) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud, Totok Suprayitno, mengatakan bahwa secara umum terjadi penurunan rerata nilai UN, terutama untuk mapel matematika, fisika, dan kimia.
Berdasarkan analisis Badan Peneliti dan Pengembangan, ada indikasi kuat bahwa penurunan rerata nilai UN disebabkan oleh dua faktor.
Untuk UN 2018, memang dimasukkan beberapa soal dengan standar yang lebih tinggi dibanding UN Tahun 2017. Kesulitan ini tampak dialami oleh siswa2 di 50% sekolah, ditunjukkan dengan rerata nilai UN yang menurun.
Pengaruh kedua ini dianggap lebih besar yakni perubahan dari Ujian Nasional Berbasis Kertas ( UNKP) Pensil ke Ujian Nasional Berbasis Komputer. Sekolah-sekolah yang semula UNKP dan berubah ke UNBK mengalami penurunan nilai (terkoreksi) sangat signifikan. Sekolah-sekolah dengan indeks integritas rendah (IIUN 2017) secara rerata terkoreksi nilainya (menurun) sebesar 39 poin. Bahkan ada beberapa sekolah yang rerata nilai UN-nya turun hampir 50 poin.
Sementara itu, Dadang Sudiyarto, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan menjelaskan, “Pelaksanaan UNKP Tahun 2018 jenjang SMA/MA dan SMK diikuti oleh 197.606 peserta, yaitu 9 % siswa SMA/MA dan 2 % siswa SMK. Hasil UNKP Tahun 2018 terjadi perbaikan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) dari sekolah yang IIUN rendah naik menjadi IIUN tinggi, yaitu sekitar 40% dari sekolah dengan IIUN lebih dari 80%. Keadaan ini menunjukkan adanya perbaikan pelaksanaan UNKP.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar