Cheris Kramare meyakini
bahwa fitur utama dari dunia adalah sifat linguistiknya serta kata-kata dan
sintaksis dalam struktur pesan dari pemikiran seseorang serta interaksi yang
mempunyai pengaruh besar pada bagaimana kita mengarungi dunia.Pengalaman
seseorang tidak mungkin lepas dari pengaruh bahasa.
Sistem bahasa memiliki hubungan kekuasaan yang
ditambahkan di dalamnya dan mereka yang menjadi bagian dari sistem linguistik
yang dominan,cenderungi memiliki presepsi mereka sendiri,mengalami dan mode
ekspresi yang menyatu dalam bahasa.
Ide bahwa penyusunan kekuasaan sosial sebagian besar
ditanamkan dalam bahas yang juga berarti bahwa bahasa dan dunia sering meredam
wanita dengan berbagai cara.Edwin Ardener mengamati bahwa antropolog cenderung
menggolongkan sebuah budaya dalam istilah maskulin,menyarankan bahwa etnografi
itu semua pada pengamatan laki-laki dalam sebuah kebudayaan.Ketika pemaknaan
maskulin dan feminim serta pernyataan konflik,maskulin cenderung menang karena
dominasi laki-laki di masyarakat.Hasilnya adalah wanita dihilangkan.
Bagi seorang wanita terkadang memiliki kesulitan dalam
mengekspresikan diri mereka sendiri beda dengan pria.Pengalaman wanitia biasa
adalah tidak dapat berkata-kata terhadap pengalaman yang digolongkan sebagai
feminim,nampaknya karena pria yang tidak membagi perasaannya tidak
mengembangkan kaidah untuk feminim.Akan tetapi memahami pemaknaan pria lebuh
mudah dari pada pria yang memahami wanita karena mereka harus mengetahui
kebiasaan sistem yang dominan.
Kramarae mencatat bahwa karena secaara verbal bisu,wanita
lebih bergantung pada ekpresi non verbal dan menggunakan bentuk non verbal yang
berbeda dari pada laki-laki.Contoh:ekspresi wajah,penghilangan vokal dan gerak
tubuh.Sebagai akibat dari menjadi bungkam,wanita merespon dalam berbagai
cara.Salah satu responnya adalah wanita menciptakan ekspresi mereka sendiri di
luar dominasi sistem pria.Penciptaan bentuk ekpresi alternatif adalah khas bagi
semua populasi yang dibungkam.
Kramarae adalah seorang penyokong yang kuat agar wanita
memiliki kendali pada dunianya sendiri,dengan membentuk komunikasi yang lebih
nyaman dan ramah untuk mereka.Ia ingin melihat sebuah dunia yang saling
berkaitan dari pada pemisahan dan sebuah dunia yang menghargai dari pad yang menolak
perbedaan.Bgai Kramarae untuk menyadari dunia semacam ini berarti emngambil
alih bahasa dan emansipasi dari dominasi patriarki.
Karya bahasa dan kekuasaan menggambarkan sebuah cara bagi
karya akademisi feminis untuk meninggkatkan kesadaran tentang hubungan
kekuasaan dan menyarankan strategi untuk meningkatkan kekuatan dari wanita.
Gaya Feminim,teori
ini dianjurkan pertama kali oleh Karlyn Kohrs dan diteliti oleh Bonnie J.Dow
dan Mari Boor Toon.Inti dari teori ini adlah bahwa gaya feminim berasal dari
apa yang telah terhubung.Jane Blankenship dan Deborah Robson menimpulkan bahwa
pada kenyataan memang ada dan digolongkan kedalam lima hal yang paling
menonjol:
1.
Pengalaman konkret sebagai sebuah dasar
penilaian politik
2.
Cakupan dan hubungan
3.
Kantor publik yang terkonsep seperti
sebuah tempat penyelesaian dan menguasai orang lain
4.
Pendekatan suci terhadap bentuk kebijakan
5.
Membawa legislasi wanita ke muka umum.
Dengan
tradisi sosiokultural,kita bergerak dari elemen-elemen pesan terhadap
keterkaitan yang lebih besar mengenai cara pesan menciptakan hubungan antar
individu dalam kelompok dan budaya masyarakat.
TRADISI SOSIOPSIKOLOGI
Teori-teori dari tradisi
sosiopsikologi berfokus pada bagaimana pelaku komunikasi mengatur
pesan.Teori-teori ini memandang pilihan individu dan stratrgi untuk meraih
tujuan dari sebuah pesan.Konsisten dengan karya yang berdasarkan psikologi
sosial,penelitian dan teori dari karya ini cenderung kognitif dalam orientasi
serta menjelasakan bagaimana mennyatukan informasi dan perencanaan dengan
sesuai.
Teori
Penyusunan Tindakan
Dikembangkan oleh John Gereene,teori ini menguji cara
kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannya untuk membentuk
pesan.Menurut teori ini kita membentuk pesan dengan menggunakan kandungan
pengetahuan dan pengetahuan prosedural.
Secara spesifik,pengetahuan prosedural terdiri dari urat
syaraf yang hubungannya dengan perilaku,akibat dan situasi.Rekam prosedural
adalah sekumpulan hubungan diantara syaraf dalam sebuah jaringan tindakan yang
sebagiannya adalah hubungan otomatis.
Tidak ada satu tindakan yang dapat berdiri sendiri.Setiap
tinakan melibatkan tindakan lainnya dalam suatu cara lainnya.Untuk
memperkenalkan diri kita harusmenggunakan rangkaian tindakan dari memmindahkan
nada suara sampai menggunakan kata-kata dan gesture.
Proses
penyusunan tindakan tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan motivasi,tetapi
juga memiliki kemampuan untuk mendapatkan kembali serta mengatur tindakan
secara efisien dan dengan cepat.Penyusunan tindakan memakan waktu dan usaha.Semakin
kompleks penyusunan tugas,maka waktu dan usaha makin banyak
terpakai.Memperkenalkan iri biasanya tidak sesulit menunjukkan rasa simpati
pada situasi yang ttidak terduga.Walaupun komunikasi tampak merespon terhadap
situasi dengan segera tanpa usaha,penelitian menunjukkan bahwa setiap respon
memang memakan waktu.
Ketika
seseorang membutuhkan waktu untuk mengatakan sesuatu,jeda dan menganggap atau
biasannya membingungkan,mereka mungkin kesulitan dalam menyatukan prosedur
pengetahuan dan merancang sebuah tindakan.Ketika seseorang merespon dengan
cepat dan lancar,maka mereka memperlihatkan bahwa tugas ini relatif mudah dalam
keadaan seperti ini.
Teori
penyusunan tindakan ini mungkin juga disebut sebagai teori mikrokognitif karena
berhubungan dengan pengoperasian kognitif yang sangat spesifik.Barbara O’Keefe
mengidentifikasi dua pendekatan untuk berteori tentang produksi pesan yang ia
beri istilah strategi pilihan dan modal rancangan pesan.Modal strategi pilihan
membahas bagaimana pelaku komunikasi memilih strategi pesan untuk meraih
tujuannya dan model rancang pesan yang membahas bagaimana pelaku komunikasi
sebenarnya menyusun pesan untuk mendapatkan tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar