Selasa, 01 Mei 2018

BAHASA DAN GENDER

Cheris Kramare meyakini bahwa fitur utama dari dunia adalah sifat linguistiknya serta kata-kata dan sintaksis dalam struktur pesan dari pemikiran seseorang serta interaksi yang mempunyai pengaruh besar pada bagaimana kita mengarungi dunia.Pengalaman seseorang tidak mungkin lepas dari pengaruh bahasa.
            Sistem bahasa memiliki hubungan kekuasaan yang ditambahkan di dalamnya dan mereka yang menjadi bagian dari sistem linguistik yang dominan,cenderungi memiliki presepsi mereka sendiri,mengalami dan mode ekspresi yang menyatu dalam bahasa.
            Ide bahwa penyusunan kekuasaan sosial sebagian besar ditanamkan dalam bahas yang juga berarti bahwa bahasa dan dunia sering meredam wanita dengan berbagai cara.Edwin Ardener mengamati bahwa antropolog cenderung menggolongkan sebuah budaya dalam istilah maskulin,menyarankan bahwa etnografi itu semua pada pengamatan laki-laki dalam sebuah kebudayaan.Ketika pemaknaan maskulin dan feminim serta pernyataan konflik,maskulin cenderung menang karena dominasi laki-laki di masyarakat.Hasilnya adalah wanita dihilangkan.
            Bagi seorang wanita terkadang memiliki kesulitan dalam mengekspresikan diri mereka sendiri beda dengan pria.Pengalaman wanitia biasa adalah tidak dapat berkata-kata terhadap pengalaman yang digolongkan sebagai feminim,nampaknya karena pria yang tidak membagi perasaannya tidak mengembangkan kaidah untuk feminim.Akan tetapi memahami pemaknaan pria lebuh mudah dari pada pria yang memahami wanita karena mereka harus mengetahui kebiasaan sistem yang dominan.
            Kramarae mencatat bahwa karena secaara verbal bisu,wanita lebih bergantung pada ekpresi non verbal dan menggunakan bentuk non verbal yang berbeda dari pada laki-laki.Contoh:ekspresi wajah,penghilangan vokal dan gerak tubuh.Sebagai akibat dari menjadi bungkam,wanita merespon dalam berbagai cara.Salah satu responnya adalah wanita menciptakan ekspresi mereka sendiri di luar dominasi sistem pria.Penciptaan bentuk ekpresi alternatif adalah khas bagi semua populasi yang dibungkam.
            Kramarae adalah seorang penyokong yang kuat agar wanita memiliki kendali pada dunianya sendiri,dengan membentuk komunikasi yang lebih nyaman dan ramah untuk mereka.Ia ingin melihat sebuah dunia yang saling berkaitan dari pada pemisahan dan sebuah dunia yang menghargai dari pad yang menolak perbedaan.Bgai Kramarae untuk menyadari dunia semacam ini berarti emngambil alih bahasa dan emansipasi dari dominasi patriarki.
            Karya bahasa dan kekuasaan menggambarkan sebuah cara bagi karya akademisi feminis untuk meninggkatkan kesadaran tentang hubungan kekuasaan dan menyarankan strategi untuk meningkatkan kekuatan dari wanita.
            Gaya Feminim,teori ini dianjurkan pertama kali oleh Karlyn Kohrs dan diteliti oleh Bonnie J.Dow dan Mari Boor Toon.Inti dari teori ini adlah bahwa gaya feminim berasal dari apa yang telah terhubung.Jane Blankenship dan Deborah Robson menimpulkan bahwa pada kenyataan memang ada dan digolongkan kedalam lima hal yang paling menonjol:
1.      Pengalaman konkret sebagai sebuah dasar penilaian politik
2.      Cakupan dan hubungan
3.      Kantor publik yang terkonsep seperti sebuah tempat penyelesaian dan menguasai orang lain
4.      Pendekatan suci terhadap bentuk kebijakan
5.      Membawa legislasi wanita ke muka umum.
Dengan tradisi sosiokultural,kita bergerak dari elemen-elemen pesan terhadap keterkaitan yang lebih besar mengenai cara pesan menciptakan hubungan antar individu dalam kelompok dan budaya masyarakat.

TRADISI SOSIOPSIKOLOGI
Teori-teori dari tradisi sosiopsikologi berfokus pada bagaimana pelaku komunikasi mengatur pesan.Teori-teori ini memandang pilihan individu dan stratrgi untuk meraih tujuan dari sebuah pesan.Konsisten dengan karya yang berdasarkan psikologi sosial,penelitian dan teori dari karya ini cenderung kognitif dalam orientasi serta menjelasakan bagaimana mennyatukan informasi dan perencanaan dengan sesuai.
Teori Penyusunan Tindakan
            Dikembangkan oleh John Gereene,teori ini menguji cara kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannya untuk membentuk pesan.Menurut teori ini kita membentuk pesan dengan menggunakan kandungan pengetahuan dan pengetahuan prosedural.
            Secara spesifik,pengetahuan prosedural terdiri dari urat syaraf yang hubungannya dengan perilaku,akibat dan situasi.Rekam prosedural adalah sekumpulan hubungan diantara syaraf dalam sebuah jaringan tindakan yang sebagiannya adalah hubungan otomatis.
            Tidak ada satu tindakan yang dapat berdiri sendiri.Setiap tinakan melibatkan tindakan lainnya dalam suatu cara lainnya.Untuk memperkenalkan diri kita harusmenggunakan rangkaian tindakan dari memmindahkan nada suara sampai menggunakan kata-kata dan gesture.
Proses penyusunan tindakan tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan motivasi,tetapi juga memiliki kemampuan untuk mendapatkan kembali serta mengatur tindakan secara efisien dan dengan cepat.Penyusunan tindakan memakan waktu dan usaha.Semakin kompleks penyusunan tugas,maka waktu dan usaha makin banyak terpakai.Memperkenalkan iri biasanya tidak sesulit menunjukkan rasa simpati pada situasi yang ttidak terduga.Walaupun komunikasi tampak merespon terhadap situasi dengan segera tanpa usaha,penelitian menunjukkan bahwa setiap respon memang memakan waktu.
Ketika seseorang membutuhkan waktu untuk mengatakan sesuatu,jeda dan menganggap atau biasannya membingungkan,mereka mungkin kesulitan dalam menyatukan prosedur pengetahuan dan merancang sebuah tindakan.Ketika seseorang merespon dengan cepat dan lancar,maka mereka memperlihatkan bahwa tugas ini relatif mudah dalam keadaan seperti ini.
Teori penyusunan tindakan ini mungkin juga disebut sebagai teori mikrokognitif karena berhubungan dengan pengoperasian kognitif yang sangat spesifik.Barbara O’Keefe mengidentifikasi dua pendekatan untuk berteori tentang produksi pesan yang ia beri istilah strategi pilihan dan modal rancangan pesan.Modal strategi pilihan membahas bagaimana pelaku komunikasi memilih strategi pesan untuk meraih tujuannya dan model rancang pesan yang membahas bagaimana pelaku komunikasi sebenarnya menyusun pesan untuk mendapatkan tujuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar