Pesan
dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah atau dari
bawah keatas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada tiga
bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti
garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi yaitu :
1. Komunikasi
Kebawah ( Downward
Communication )
Komunikasi
kebawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan
kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan
pesan pesan yang biasanya berkenaan dengan tugas tugas dan pemeliharaan. Pesan
tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, untuk merubah sikap,
membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena
salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan
mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan.
a. Tipe
Komunikasi ke bawah :
·
Instruksi
tugas / pekerjaan : yaitu pesan yang disampaikan kepada
bawahan mengenai apa yang diharapkan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Pesan itu mungkin bervariasi seperti perintah langsung, diskripsi tugas,
prosedur manual, program latihan tertentu, alat alat Bantu melihat dan
mendengar yang berisi pesan pesan tugas dan sebagainya. Faktor yang prisnsipal
adalah mempengaruhi isi dari instruksi tugas tugas yang kelihatannya kompleks
dan mengehndaki keterampilan dan pengalaman untuk melakukannya. Instruksi tugas
yang tepat dan langsung cenderung dihubungkan dengan tugas yang sederhana yang
hanya menghendaki keterampilan dan pengalaman yang minimal. Instruksi yang
lebih umum biasanya digunakan bagi tugas tugas yan kompleks, di mana karyawan
diharapkan mempergunakan pertimbangannya keterampilan dan pengalamannya.
·
Rasional
:
adalah pesan yang menjelaskan mengenai tujuan aktivitas lain dalam organisasi
atau objektif organisasi. Kualitas dan kuantitas dari komunikasi rasional
ditentukan oleh filosofi dan asumsi pimpinan mengenai bawahanya. Bila pmpinan
menganggap bawahannya pemalas, atau hanya mau bekerja apabila dipaksa maka
pmpinan memberikan pesan yang bersifat rasional ini sedikit. Tetapi bila
pimpinan menganggap bawahannya orang yang dapat memotivasi diri sendiri dan
produktif, maka biasanya diberikan pesan rasional yang banyak.
·
Ideologi
:
pesan mengenai ideologi ini adalah merupakan perluasan dari pesan rasional.
Pada pesan rasional penekanannya ada penjelasan tugas dan kaitannya dengan
perspektif organisasi. Sedangkan pada pesan ideologi sebaliknya mencari
sokongan dan antusias dari anggota organisasi guna memperkuat loyalitas, moral
dan motivasi.
·
Informasi
: dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan dengan praktik prakrik organisasi,
peraturan peraturan organisasi, keuntungan, kebiasaan, dan dat lain yang tidak
berhubungan dengan instruksi dan rasional. Misalnya buku handbook dari karyawan
adalah contoh dari pesan informasi.
·
Balikan
: adalah pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan individu dalam
melakukan pekerjaannya. Salah satu bentuk sederhana dari balikan ini adalah
pembayaran gaji karyawan ygn telah siap melakukan pekerjaannya atau apabila
tidak ada informasi dari atasan yang mengkritik pekerjaannya, berarti
pekerjaannya sudah memuaskan. Tetapi apabila hasil pekerjaan karyawan kurang
baik balikannya mungkin berupa kritikan atau peringatan terhadap karyawan
tersebut.
Semua
bentuk komunikasi ke bawah tersebut dipengaruhi oleh struktur hierarki dalam
organisasi. Pesan ke bawah cenderung bertambah karena pesan itu bergerak
melalui tingkatan hierarki secara berturut turut. Misalnya pesan dari pimpinan
yang paling atas hanya berupa suatu pernyataan tentang hasil yang dinginkan.
a. Faktor
Yang Mempengaruhi Komunikasi Ke Bawah
·
Keterbukaan :
kurangnya sifat terbuka di antara pimpinan dan karyawan akan menyebabkan
pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan gangguan dalam pesan.
·
Kepercayaan pada pesan tulisan : Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan
dan metode difusi yang menggunakan alat alat elektronik daripada pesan pesan
yang disampaikan secara lisan dengan tatap muka. Hal ini menjadikan pimpinan
lebih banyak menyampaikan pesan secara tertulis berupa bulletin, manual yang
mahal mahal, buklet, dan film sebagai pengganti kontak personal secara tatap
muka antara atasan dan bawahan. Hasil penelitian Dahle (1981) menunjukan bahwa
pesan itu akan lebih efektif bila dikirimkan dalam bentuk lisan dan tulisan.
Jadi bukan hanya dalam bentuk tertulis saja. Komunikasi tatap muka lebih
disenangi oleh karyawan daripada media cetak.
·
Pesan yang berlebihan :
Karena banyak pesan pesan dikirimkan secara tertulis maka karyawan dibebani
oleh memo memo, bulletin, surat surat pengumuman, majalah, dan pernyataan
kebijaksanaan, sehingga banyak sekali pesan pesan yang harus dibaca oleh
karyawan. Reaksi karyawan terhadap pesan tersebut biasanya cenderung untuk
tidak membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan pesan tertentu yang
dianggap penting bagi dirinya dan yang lain dibiarkan saja tidak terbaca.
·
Timing : Timing atau
ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah. Pimpinan
hendaklah mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak
yang potensial kepada tingkah laku karyawan. Pesan seharusnya dikirimkan ke
bawah pada saat yang paling menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu
pimpinan dan karyawan. Tetapi bila pesan yang dikirimkan tersebut tidak pada
saat dibutuhkan oleh karyawan maka mungkin akan mempengaruhi kepada
efektivitasnya.
·
Penyaringan : Pesan
pesan yang dikirimkan kepada bawahan tidaklah semuanya diterima mereka. Tetapi
mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan pesan ini dapat disebabkan
oleh bermacam macam faktor di antaranya perbedaan persepsi diantara karyawan,
jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya kepada
supervisor.
Hasil
studi Tompkin (Goldhaber, 1986) mengenai komunikasi ke bawah ini menyimpulkan
bahwa.
a. kebanyakan karyawan tidak menerima banyak informasi dari organisasinya
b. kebutuhan informasi yang utama bagi karyawan mencakup informasi yang banyak berhubungan dengan pekerjaannya dan informasi tentang pembuatan keputusan.
c. Sumber sumber informasi yang terbaik adalah orang orang yang terdekat dengan karyawan dan yang terburuk adalah orang yang paling jauh dengan mereka. Kebutuhan yang terbesar adalah untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang berhubungan dengan pekerjaan, langsung dari supervisor dan informasi mengenai organisasi dari pimpinan tingkat atas.
d. Informasi dari pimpinan yang paling atas lebih rendah kualitasnya daripada sumber yang penting lainnya.
a. kebanyakan karyawan tidak menerima banyak informasi dari organisasinya
b. kebutuhan informasi yang utama bagi karyawan mencakup informasi yang banyak berhubungan dengan pekerjaannya dan informasi tentang pembuatan keputusan.
c. Sumber sumber informasi yang terbaik adalah orang orang yang terdekat dengan karyawan dan yang terburuk adalah orang yang paling jauh dengan mereka. Kebutuhan yang terbesar adalah untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang berhubungan dengan pekerjaan, langsung dari supervisor dan informasi mengenai organisasi dari pimpinan tingkat atas.
d. Informasi dari pimpinan yang paling atas lebih rendah kualitasnya daripada sumber yang penting lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar