Media-media di Amerika sangatlah kejam.Analisis pemrogaman
selama 20 tahun (1973-1993) menemukan bahwa selama bertahun-tahun tingkat
kekerasan di Amerika terjadi 5 kali
setiap jamnya.Pada bulan Agustus 1994,Pusat Media dan Urusan Publi melaporkan bahwa,dalam
satu hari 18 jam pada tahun 1992 setidaknya ada 10 saluran dari semua jenis
media menayangkan adegan-adegan kekerasan,yang mana adegan-adegan kekerasan
dari setiap saluran media tersebut berbeda.Seperti televisi,musik,dan video
game yang mana didalamnya terdapat hal-hal yang berbau akan kekerasan.
Menurut berbagai studi,tayangan televisi terbukti mempunyai
pengaruh kuat.Dengan melihat,orang menjadi lebih percaya.Apa yang tampak di
televisi dianggap sebagai realitas bermakna.McLuhan,seorang ahli psikologi
komunikasi berpendapat bahwa manusia berhubungan dnegan relevisi susdah tidak
hanya melihat atau menonton agi,tapi sudah terlibat di dalamnya.Apalagi dnegan
kemajuan teknologi sekaarang ini.
Pada zaman sekarang di setiap rumah ada yang memiliki lebih
dari satu televisi.Dan pada zaman sekarang ada anak yang dikamarnya sudah
memiliki televisi,komputer dan video game sendiri.Menurut
prespektifkultivasi,televisi menjadi media utama di mana para penontonnya
belajar tentang masyarakat dan kultut di lingkungannya.Dengan kata
lain,preseosi apa yang terbangun di benak kita tentang masyarakat dan
budaya,sangat ditentukan oleh televisi.Artinya,melalui kontak kita dengan
televisi,kita belajar tentang dunia,orang-orang,nilai-nilai dan adat istiadat.
Anak-anak sekarang sudah bisa menggunakan teknologi terbaru
dengan baik,anak-anak sekarang dengan mudahnya sudah dapat mengaskes hiburan
dari media sesuai dengan yang mereka suaki.Rata-rata siswa kelas 7 menonton
televisi sekitar 4 jam per harinya,dan 60% dari tayang tersebut mengandung
kekerasan.Rata-rata siswa kelas 7 bermain game elektronik setidaknya 4 jam per
minggunya,dan 50% dari game tersebut mengandung kekerasan.Menurut American
Psychiatiaric Association,pada usia 18 tahun anak-anak di Amerika melihat
16.000 simulasi pembunuhan dan 20.000 tindakan kekerasan.
Beberapa ahli menunjukkan adanya potensi imitasi atau
peniruan sebagai efek segera yang muncul di masyarakat atau tayangan kekerasan
di televisi.Adapu efek jangka panjang adalah habituation,yaitu orang menjadi
terbiasa dengan kekerasan dan kriminal.Akibatnya,orang menjadi tidak
peka,permisif,dan toleran terhadap kekerasan.Bahkan,Porter(1999) menunjukan
adanya learning social norm karena tayangan kekeran yang terus-menerus,bisa
dianggap menyelesaikan masalah.
Dulu kekerasan hanya bumbu sebuah tayang atau berita.Sekarang
ketika media bersaing ketat,kekerasan dan kriminalitas menjdai menu favorit
yang dikemas,dijual,dan diberi acara tersendiri.Selama rating dari acara
tersebut tinggi,pengelolanya akan terus menayangkan program tersebut.
KESIMPULAN
Pada zaman sekarang kekeran sudah menjadi hal yang wajar
untuk di tampilkan.Selagi masyarakat menyukai,media akan terus
menayangkan.Kekerasan yang ditayangkan akan berdampak buruk untuk masyaraat
terutama anak-anak dan remaja.Pada zaman sekarang anak-anak dan remaja sudah
bisa menggunakan teknologi-teknologi dengan sendiri.Di Amerika remaja sudah
menyaksikan banyak sekali contoh dari kekersan.Televisi merupakan media utama
yang mudah untuk menyebarkan kekersan di masyarakat,dengan membuat acara
tersendiri yang membahas tentang kekerasan.Masyarakat bisa saja meniru tindakan
kekerasan yang mereka saksikan pada siaran tersebut.
Media yang baik perlu kita wujudkan.Pertama dari
pemerintah,selaku pemimpin dan penyelenggara negara pemerintah berfungsi
sebagai pengatur agar roda aktivitas media dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan peraturan.Kedua pihak penyelenggara,pihak penyelenggara harus memeiliki
kesadaran yang penuh dan berkomitmen untuk menyelanggarakan siaran yang
mendidik.Yang ketiga adalah masyarakat,seharusnya masyarakat harus bertindak
kritis dalam menonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar